Thursday, December 30, 2010

Think Positive


Hari ini akhirnya saya putuskan untuk ke Gramedia, menuntaskan hasrat terpendam, menambah koleksi sup ayam (Chicken Soup-red) sebagai hadiah untuk diri saya sendiri. Sempat bimbang di antara sekian banyak pilihan, namun akhirnya pilihan saya jatuh pada Chicken Soup for the Soul : Think Positive. Semoga saja isinya benar-benar membawa manfaat, khususnya untuk saya, dan semoga untuk orang lain juga. Amin.

Besok Jumat, dan saya akan ke Bandung, yayyy!!!
Good nite, y'all.

Wednesday, December 29, 2010

Aku Melihat... dan Aku Tersenyum :)

Dalam perjalananku kali ini,
aku melihat 'banyak hal'.

Aku melihat, anak kecil berbaju lusuh, bertelanjang dada, dengan leleran ingus di hidungnya, umurnya pastilah tak lebih tua dari adikku yang paling kecil. Ia hanya bermain dengan sebuah gelas plastik bekas... tersenyum :)

Aku melihat, ibu tua berkain lusuh, berbaju sama lusuhnya, menidurkan balitanya yang terlelap, di jembatan penyeberangan, sembari bernyanyi nina bobo, pelan, lirih... aku tersenyum padanya, dan dia pun membalas tersenyum padaku... pastilah itu senyum yang sangat tulus :)

Aku melihat, segerombolan pemuda tanggung menuju arah Gelora Bung Karno untuk mendukung timnas kebanggaan negeri ini, berbaju serba merah, sederhana dan ala kadarnya, tapi pastilah mereka merasa sangat keren sekali, heheu, dan mereka tersenyum... tertawa... bahagia :)

Aku melihat, penjaja minuman dingin dengan cooler boxnya yang masih penuh sesak, pastilah ia berangkat cukup jauh atau mungkin sangat jauh dari rumahnya, menenteng bawaan yang tak ringan, berharap rupiah sekedarnya, untuk menyambung hidup, dinantikan oleh keluarganya di rumah, dan dia tersenyum bersenda gurau dengan rekan... bahagia :)

Aku melihat, sekelompok pengamen jalanan, menyanyikan Garuda di Dadaku, bersemangat, berapi-api, lantang, dan mereka tersenyum, tertawa, gembira, bahagia :)

Aku melihat, penjual terompet di pinggir jalan, berapi-api menjajakan dagangannya, bersemangat mencari nafkah, tak peduli debu dan asap akibat kendaraan yang lalu lalang di hadapannya, keringat mengucur dari dahinya, tersenyum ketika menerima uang hasil penjualan dagangannya :)

Aku melihat, penjual gorengan di pinggir jalan, duduk terdiam menunggu siapa saja yang sekiranya menghampiri gerobaknya. Untuk yang satu ini, kulihat ia bermuram durja, tapi, aku tersenyum padanya, dan akhirnya, dia membalas tersenyum padaku :)

Meskipun aku juga melihat beberapa hal yang membuat hati miris bahkan kesal, yang paling penting, aku melihat begitu banyak kebaikan, begitu banyak semangat, begitu banyak hal yang bisa disyukuri. Sungguh, aku merasa sangat tertampar, sangat tersentak, betapa hidupku sangat jauh lebih baik dan berkecukupan. Begitu banyak nikmat yang kupunya. Dan untuk Anda, lihatlah, apabila memang Anda memiliki kehidupan yang layak, betapa kita sudah seharusnya bersyukur untuk semua itu. Betapa naifnya, aku, kita, menggugat dan mempertanyakan kuasa-Nya. Betapa tak pantasnya kita menuntut untuk memenuhi semua keinginan kita, memuaskan hasrat kita.

Semoga saja, perjalananku hari ini, tak hanya sekedar mengisi waktu luangku, memuaskan keinginan menyendiriku, menyegarkan otot-otot tubuhku setelah cukup lelah duduk berjam-jam di depan monitor. Dan yang paling penting, semoga tidak hanya sekedar menjadi tulisan penghias blog ini :)

#2 Not Just Another Resolutions

2 hari lagi...

Dulu, menjelang event tahun baru, saya selalu sibuk merancang acara bersama teman, walo ga melulu senang-senang, kadang-kadang ikutan acara serius yang temanya introspeksi diri, at least berkumpul bersama, menikmati pergantian tahun rame-rame.

Semenjak beberapa tahun belakangan ini, saya mulai meninggalkan kebiasaan itu. Bukan karena saya merasa bosan dengan acara-acara rame seperti itu. Tapi, saya merasa lebih nyaman untuk merenung sendiri, mengingat kembali, apa saja resolusi saya yang belum tercapai, dan apa saja yang saya sudah dapat selama setahun sebelumnya.

Tadi malam, saya membuka catatan kecil yang saya buat persis di tahun lalu. Di situ saya menulis banyak hal, apa-apa saja yang saya inginkan untuk ke depannya.

1. Lulus program GGT dengan sebaik-baiknya
Alhamdulillah, saya adalah salah satu dari orang yang sangat beruntung untuk bisa mengecap pendidikan training GGT di Medco E&P Indonesia ini. Apa yang saya dapat selama setahun belakangan sungguh luar biasa banyak manfaatnya. One of precious thing happened in my life. Alhamdulillah, setahun sudah lewat dan kabar baik datang di penghujung tahun ini, dimana saya dan rekan-rekan seangkatan di GGT Batch 3 ini dinyatakan lulus dan status beralih dari PKWT menjadi permanen, yihhaaa..

2. Nabung sebanyak-banyaknya
Humm, kalo aja ga ditawarin ikut asuransi ama ibu, mungkin tabungan saya bakal minim banget. Tapi, ikut asuransi juga tabungannya ga jadi banyak-banyak banget, tapi Alhamdulillah cukup :)

3. Meninggalkan kebiasaan boros
Ga seperti dulu, hampir tiap bulan beli baju beli barang, sekarang udah jarang banget. Seingat saya, terakhir saya belanja itu hampir 4 bulan yang lalu, lama juga ya. Tiap jalan ke mall, ngeliat baju lucu, mupeng sih mupeng, tapi ga berhasrat besar untuk memiliki. Ngeliat barang yang lain juga gitu. Tapi masih aja tetep boros, terutama di bagian pengeluaran untuk makanan. Tapi gpp lah ya, demi nutrisi ini, eheheu..

4. Liburan keliling Indonesia, jalan-jalan ke pantai dan gunung
Dana udah ada, tapi waktunya yang ngga ada. Jadi, keinginan ini saya pending, semoga bisa tersalurkan di tahun depan. Udah punya jatah cuti, yaaayyyy!!!

5. Lebih disiplin
Di SMU dulu, kehidupan saya benar-benar dispilin. Lha wong tinggal di asrama, semua serba teratur. Mulai kuliah, hidup ngekos, kebiasaan disiplin tertinggalkan. Semua serba seenak udel. Beralih ke masa bekerja, harus disiplin lagi. Bangun pagi, makan harus teratur kalo ga mo badannya drop, pokonya mah harus teratur, ga bisa lagi seenak bodongnya. Well, untuk keinginan yang ini, checked :)

6. Pengen banget supaya ga cengeng lagi
Haahh, untuk yang satu ini, masi susaaaaahhh... Semua orang yang dekat dengan saya pasti tau, betapa sentimentilnya saya ini. Bahagia nangis. Sedih juga nangis. Rasanya belum lega, kalo ga pake airmata, huft.

7. Main ke panti asuhan
Hahh, sejak jaman kuliah, pengen banget sesering mungkin main ke panti asuhan. Sampai sekarang, boro-boro sering, sekali pun belum pernah. Sering ngeliat foto temen-temen di facebook ato blog, bahagia banget pastinya berbagi dengan adik-adik kecil yang nasibnya ga jauh lebih baik dibanding adik-adik saya di rumah, hiks. Tahun ini belum kesampean, semoga tahun depan bisa. Harus!

8. Pengen menghilangkan kebiasaan ga nepatin janji
Saya masih sering ingkar janji, entah karena ga sengaja ato karena tiba-tiba berubah keinginan. Jangankan untuk menepati janji, bales SMS aja masih susaaahhh banget. Kalo dapet SMS, seringnya langsung dibaca tapi ga langsung dibales, walhasil jadi lupa buat ngebales.

9. Menghilangkan kebiasaan menunda
Ah, no comment untuk yang satu ini. Harus berusaha lebih giat dan giat dan giat dan giat dan giat. Amin.

Ah, banyak lah kalo diterusin ditulis satu persatu. Kalo dirangkum semuanya, simply, ingin jadi selalu lebih baik dan lebih baik setiap waktunya. Siapa sih yang kepengen mengalami degradasi? Semua pasti berharap bisa jadi orang yang penuh dengan segala atribut kebaikan dan jauh dari hal-hal buruk. Tergantung bagaimana manusianya, apakah siap berkomitmen dengan janji-janji itu, dengan resolusi-resolusi itu, ga hanya sekedar jadi wacana, tulisan indah, omongan tapi mau untuk mewujudkan itu semua, tentunya untuk kebaikan terbesar bagi diri sendiri dan syukur Alhamdulillah kalau bisa baik juga untuk orang-orang di sekitarnya. Selalu syukuri apa yang kita punya sekarang. Semoga kita semua selalu menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, amiinn ya robbal alamiinn..

Sunday, December 26, 2010

Aku Ingin Selalu Bersyukur Pada-Mu, Ya Rabb..

Dulu, setiap ada hal yang mengusik pikiran apalagi hati, jalan paling pertama yang saya ambil yaitu dengan curhat, kepada siapapun, tanpa pandang bulu. Walo ga dapet masukan yang berarti, at least dengan bercerita, rasanya beban berkurang. Ya.. betul.. rasanya. Setelah beberapa kejadian dimana saya begitu percaya untuk menceritakan sesuatu ke orang lain dan ternyata kepercayaan saya untuk curhat itu disalahgunakan, sungguh, kecewa sekali rasanya hati ini.

Jadilah sekarang tiap merasa kesusahan, hanya bisa mengadu kepada-Nya. Awalnya saya ngerasa kurang puas karena ga ada pernyataan langsung seperti ketika curhat ke manusia, "Tenang Yusi, kamu akan baik-baik saja". Tapi kemudian saya sadar, Dia tidak serta merta langsung mengubah keadaan menjadi baik akan tetapi memberikan saya ketenangan hati yang saya butuhkan, sehingga saya bisa berfikir dengan lebih jernih untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, tentunya dengan bantuan-Nya yang selalu ga bisa saya prediksi. Bukan lantas saya menjadi sok religius, tapi setelah beberapa kejadian dimana saya benar-benar memasrahkan diri pada-Nya, Dia selalu menunjukkan jalan, Dia selalu memberi apa yang saya butuhkan walau tidak dalam sekejap mata, dan Dia ga pernah membuat saya merasa sendiri.

Sederhana saja apa yang membuat saya merasa lebih baik. Selalu bersyukur. Sekecil apapun nikmat dari-Nya, selalu coba saya syukuri. Saya selalu berdoa, meminta supaya dijadikan pribadi yang lebih baik meski tetap jauh dari sempurna. Saya pun tidak serta merta selalu mendapatkan ketenangan atau merasa lebih baik. Ada kalanya, dalam usaha memperbaiki diri ini, saya mendapati kegagalan-kegagalan, yang kesemuanya asalnya dari saya sendiri. Saya yang khilaf, saya yang ingkar janji. Tetapi, Dia benar-benar tidak pernah meninggalkan saya.

Saya ingin selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang Dia limpahkan kepada saya. Syukur Alhamdulillah, seorang Yusi masih diberi kehidupan yang sangat layak sampai detik ini. Syukur Alhamdulillah, meskipun saya bukan manusia yang sempurna, saya sadar bahwa kekurangan pada diri saya masih begitu banyaknya tetapi saya masih punya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik. Syukur Alamdulillah, ya Rabb. Semoga Engkau selalu memberi jalan agar aku selalu mensyukuri pemberian dari-Mu, Ya Rabb. Amiinn..

Not Just Another Resolutions



Setahun ini rasanya lebih cepat berlalu dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tahun 2009 lulus kuliah, lamar kerja sana-sini, sempat hiatus lama dari rutinitas kesibukan, makanya waktu terasa lambat banget jalannya. Giliran masuk 2010, persis di awal tahun, 4 Januari 2010 saya mulai bekerja dimana sangat banyak sekali hal baru yang saya dapat selama setahun belakangan ini. Mungkin karena punya kesibukan yang cukup menguras waktu dan tenaga, praktis sehari 24 jam rasanya kurang banget.

6 bulan pertama masih training di kelas, walo blom pernah ngerasain lembur, tapi kegiatan selama di kelas padet banget (namanya aja program akselerasi, jadilah speed lebih kenceng), berangkat jam 6.30 pagi, pulang jam 4 sampai 5 sore, kadang main-main dulu, tapi lebih sering langsung balik ke kosan, ngerjain PR ato baca-baca materi buat hari berikutnya, tidur cepet dan bangun lagi di waktu sinar matahari udah masuk dari celah-celah jendela kamar.

6 bulan berikutnya, masa OJT, kesibukan bertambah. Mulai saat ini udah bener-bener berasa cepet banget. Rasanya kemarin baru aja nikmatin weekend, eh kok udah ketemu lagi aja ama weekend. Sempet ngerasa ga bersahabat dengan waktu. Sempet mengalami krisis motivasi, semangat naik turun, tapi Alhamdulillah semua bisa terlewati dengan baik bahkan sangat baik.

Berkaca pada resolusi yang saya buat di awal tahun ini, harapan terbesar saya adalah bisa menjalani masa training GGT ini dengan sebaik-baiknya, tidak melewatkan semua ilmu yang saya dapat, syukur-syukur bisa diaplikasikan dengan sangat excellent yang ujung-ujungnya supaya bisa segera berstatus pegawai tetap, hehe. Alhamdulillah, setahun telah terlewati dan status permanen sudah dicapai. Puji syukur hamba panjatkan ke hadiratMu ya Allah. Terima kasih atas segala karunia yang Engkau limpahkan kepada hamba.

Harapan untuk tahun berikutnya, belum ada yang spesifik, hanya minta agar selalu dilimpahi keberkahan oleh-Nya, berusaha untuk jadi Yusi yang lebih baik lagi setiap waktunya. Amiinn.. Tapi, ga boong, humm, kepengen juga sih sesegera mungkin menyempurnakan separuh agama kalo emang udah waktunya.

Tuesday, December 21, 2010

Ketika Rindu Tak Terbendung

"ka ita ean kangen kalo pulang beliin roti boy"
Si bontot tiba-tiba mengSMS diriku.
I suddenly miss my family so much.
I do need to be next to them.
I'm dying to go home right now T___T

Sunday, December 19, 2010

Babies, aaaaa...


Sejak nemu info soal bakal beredar film ini pun saya udah ga sabar, kepengen banget nonton (kalo bisa di bioskop). Berhubung 3 bulan kemarin itu sedang banyak-banyaknya kerjaan, kejar tayang, jadilah minim waktu buat menuntaskan hasrat kepengen nonton ini. Giliran udah ga begitu sibuk, filmnya udah ga tayang lagi di bioskop, huks. Jadinya harus cukup puas dengan nonton DVDnya saja.

Ceritanya sederhana, menceritakan soal 4 bayi dari 4 negara yang berbeda, mulai dari masih di dalam kandungan, lahir, belajar merangkak, sampai belajar berdiri dan jalan. Ada Ponijao dari Namibia, Bayar yang dibesarkan di tengah-tengah peternakan di Mongolia, Mari dari Tokyo, dan si cute Hattie dari San Fransisco. Dialog dalam film ini sangat minim, orangtua dan keluarga dari bayi-bayi ini juga jarang muncul.

Sebagai penyuka bayi, tentu aja film ini sangat menghibur dan berkesan buat saya. Banyak adegan yang mengundang senyum dan bahkan ada beberapa yang bikin saya spontan ngakak ngeliat kelucuan dan kepolosan bayi-bayi yang menggemaskan itu. Ah, pokona buat yang suka ama anak kecil, wajib nonton deh.


ama ponakan paling kecil, lucu yaaa selucu tantenya, fufufu...


ama anaknya bos. hauuu... lucu sekali kamu dede laffan, pen gigit rasanyaaa, ynamm!!!