Thursday, December 30, 2010

Think Positive


Hari ini akhirnya saya putuskan untuk ke Gramedia, menuntaskan hasrat terpendam, menambah koleksi sup ayam (Chicken Soup-red) sebagai hadiah untuk diri saya sendiri. Sempat bimbang di antara sekian banyak pilihan, namun akhirnya pilihan saya jatuh pada Chicken Soup for the Soul : Think Positive. Semoga saja isinya benar-benar membawa manfaat, khususnya untuk saya, dan semoga untuk orang lain juga. Amin.

Besok Jumat, dan saya akan ke Bandung, yayyy!!!
Good nite, y'all.

Wednesday, December 29, 2010

Aku Melihat... dan Aku Tersenyum :)

Dalam perjalananku kali ini,
aku melihat 'banyak hal'.

Aku melihat, anak kecil berbaju lusuh, bertelanjang dada, dengan leleran ingus di hidungnya, umurnya pastilah tak lebih tua dari adikku yang paling kecil. Ia hanya bermain dengan sebuah gelas plastik bekas... tersenyum :)

Aku melihat, ibu tua berkain lusuh, berbaju sama lusuhnya, menidurkan balitanya yang terlelap, di jembatan penyeberangan, sembari bernyanyi nina bobo, pelan, lirih... aku tersenyum padanya, dan dia pun membalas tersenyum padaku... pastilah itu senyum yang sangat tulus :)

Aku melihat, segerombolan pemuda tanggung menuju arah Gelora Bung Karno untuk mendukung timnas kebanggaan negeri ini, berbaju serba merah, sederhana dan ala kadarnya, tapi pastilah mereka merasa sangat keren sekali, heheu, dan mereka tersenyum... tertawa... bahagia :)

Aku melihat, penjaja minuman dingin dengan cooler boxnya yang masih penuh sesak, pastilah ia berangkat cukup jauh atau mungkin sangat jauh dari rumahnya, menenteng bawaan yang tak ringan, berharap rupiah sekedarnya, untuk menyambung hidup, dinantikan oleh keluarganya di rumah, dan dia tersenyum bersenda gurau dengan rekan... bahagia :)

Aku melihat, sekelompok pengamen jalanan, menyanyikan Garuda di Dadaku, bersemangat, berapi-api, lantang, dan mereka tersenyum, tertawa, gembira, bahagia :)

Aku melihat, penjual terompet di pinggir jalan, berapi-api menjajakan dagangannya, bersemangat mencari nafkah, tak peduli debu dan asap akibat kendaraan yang lalu lalang di hadapannya, keringat mengucur dari dahinya, tersenyum ketika menerima uang hasil penjualan dagangannya :)

Aku melihat, penjual gorengan di pinggir jalan, duduk terdiam menunggu siapa saja yang sekiranya menghampiri gerobaknya. Untuk yang satu ini, kulihat ia bermuram durja, tapi, aku tersenyum padanya, dan akhirnya, dia membalas tersenyum padaku :)

Meskipun aku juga melihat beberapa hal yang membuat hati miris bahkan kesal, yang paling penting, aku melihat begitu banyak kebaikan, begitu banyak semangat, begitu banyak hal yang bisa disyukuri. Sungguh, aku merasa sangat tertampar, sangat tersentak, betapa hidupku sangat jauh lebih baik dan berkecukupan. Begitu banyak nikmat yang kupunya. Dan untuk Anda, lihatlah, apabila memang Anda memiliki kehidupan yang layak, betapa kita sudah seharusnya bersyukur untuk semua itu. Betapa naifnya, aku, kita, menggugat dan mempertanyakan kuasa-Nya. Betapa tak pantasnya kita menuntut untuk memenuhi semua keinginan kita, memuaskan hasrat kita.

Semoga saja, perjalananku hari ini, tak hanya sekedar mengisi waktu luangku, memuaskan keinginan menyendiriku, menyegarkan otot-otot tubuhku setelah cukup lelah duduk berjam-jam di depan monitor. Dan yang paling penting, semoga tidak hanya sekedar menjadi tulisan penghias blog ini :)

#2 Not Just Another Resolutions

2 hari lagi...

Dulu, menjelang event tahun baru, saya selalu sibuk merancang acara bersama teman, walo ga melulu senang-senang, kadang-kadang ikutan acara serius yang temanya introspeksi diri, at least berkumpul bersama, menikmati pergantian tahun rame-rame.

Semenjak beberapa tahun belakangan ini, saya mulai meninggalkan kebiasaan itu. Bukan karena saya merasa bosan dengan acara-acara rame seperti itu. Tapi, saya merasa lebih nyaman untuk merenung sendiri, mengingat kembali, apa saja resolusi saya yang belum tercapai, dan apa saja yang saya sudah dapat selama setahun sebelumnya.

Tadi malam, saya membuka catatan kecil yang saya buat persis di tahun lalu. Di situ saya menulis banyak hal, apa-apa saja yang saya inginkan untuk ke depannya.

1. Lulus program GGT dengan sebaik-baiknya
Alhamdulillah, saya adalah salah satu dari orang yang sangat beruntung untuk bisa mengecap pendidikan training GGT di Medco E&P Indonesia ini. Apa yang saya dapat selama setahun belakangan sungguh luar biasa banyak manfaatnya. One of precious thing happened in my life. Alhamdulillah, setahun sudah lewat dan kabar baik datang di penghujung tahun ini, dimana saya dan rekan-rekan seangkatan di GGT Batch 3 ini dinyatakan lulus dan status beralih dari PKWT menjadi permanen, yihhaaa..

2. Nabung sebanyak-banyaknya
Humm, kalo aja ga ditawarin ikut asuransi ama ibu, mungkin tabungan saya bakal minim banget. Tapi, ikut asuransi juga tabungannya ga jadi banyak-banyak banget, tapi Alhamdulillah cukup :)

3. Meninggalkan kebiasaan boros
Ga seperti dulu, hampir tiap bulan beli baju beli barang, sekarang udah jarang banget. Seingat saya, terakhir saya belanja itu hampir 4 bulan yang lalu, lama juga ya. Tiap jalan ke mall, ngeliat baju lucu, mupeng sih mupeng, tapi ga berhasrat besar untuk memiliki. Ngeliat barang yang lain juga gitu. Tapi masih aja tetep boros, terutama di bagian pengeluaran untuk makanan. Tapi gpp lah ya, demi nutrisi ini, eheheu..

4. Liburan keliling Indonesia, jalan-jalan ke pantai dan gunung
Dana udah ada, tapi waktunya yang ngga ada. Jadi, keinginan ini saya pending, semoga bisa tersalurkan di tahun depan. Udah punya jatah cuti, yaaayyyy!!!

5. Lebih disiplin
Di SMU dulu, kehidupan saya benar-benar dispilin. Lha wong tinggal di asrama, semua serba teratur. Mulai kuliah, hidup ngekos, kebiasaan disiplin tertinggalkan. Semua serba seenak udel. Beralih ke masa bekerja, harus disiplin lagi. Bangun pagi, makan harus teratur kalo ga mo badannya drop, pokonya mah harus teratur, ga bisa lagi seenak bodongnya. Well, untuk keinginan yang ini, checked :)

6. Pengen banget supaya ga cengeng lagi
Haahh, untuk yang satu ini, masi susaaaaahhh... Semua orang yang dekat dengan saya pasti tau, betapa sentimentilnya saya ini. Bahagia nangis. Sedih juga nangis. Rasanya belum lega, kalo ga pake airmata, huft.

7. Main ke panti asuhan
Hahh, sejak jaman kuliah, pengen banget sesering mungkin main ke panti asuhan. Sampai sekarang, boro-boro sering, sekali pun belum pernah. Sering ngeliat foto temen-temen di facebook ato blog, bahagia banget pastinya berbagi dengan adik-adik kecil yang nasibnya ga jauh lebih baik dibanding adik-adik saya di rumah, hiks. Tahun ini belum kesampean, semoga tahun depan bisa. Harus!

8. Pengen menghilangkan kebiasaan ga nepatin janji
Saya masih sering ingkar janji, entah karena ga sengaja ato karena tiba-tiba berubah keinginan. Jangankan untuk menepati janji, bales SMS aja masih susaaahhh banget. Kalo dapet SMS, seringnya langsung dibaca tapi ga langsung dibales, walhasil jadi lupa buat ngebales.

9. Menghilangkan kebiasaan menunda
Ah, no comment untuk yang satu ini. Harus berusaha lebih giat dan giat dan giat dan giat dan giat. Amin.

Ah, banyak lah kalo diterusin ditulis satu persatu. Kalo dirangkum semuanya, simply, ingin jadi selalu lebih baik dan lebih baik setiap waktunya. Siapa sih yang kepengen mengalami degradasi? Semua pasti berharap bisa jadi orang yang penuh dengan segala atribut kebaikan dan jauh dari hal-hal buruk. Tergantung bagaimana manusianya, apakah siap berkomitmen dengan janji-janji itu, dengan resolusi-resolusi itu, ga hanya sekedar jadi wacana, tulisan indah, omongan tapi mau untuk mewujudkan itu semua, tentunya untuk kebaikan terbesar bagi diri sendiri dan syukur Alhamdulillah kalau bisa baik juga untuk orang-orang di sekitarnya. Selalu syukuri apa yang kita punya sekarang. Semoga kita semua selalu menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, amiinn ya robbal alamiinn..

Sunday, December 26, 2010

Aku Ingin Selalu Bersyukur Pada-Mu, Ya Rabb..

Dulu, setiap ada hal yang mengusik pikiran apalagi hati, jalan paling pertama yang saya ambil yaitu dengan curhat, kepada siapapun, tanpa pandang bulu. Walo ga dapet masukan yang berarti, at least dengan bercerita, rasanya beban berkurang. Ya.. betul.. rasanya. Setelah beberapa kejadian dimana saya begitu percaya untuk menceritakan sesuatu ke orang lain dan ternyata kepercayaan saya untuk curhat itu disalahgunakan, sungguh, kecewa sekali rasanya hati ini.

Jadilah sekarang tiap merasa kesusahan, hanya bisa mengadu kepada-Nya. Awalnya saya ngerasa kurang puas karena ga ada pernyataan langsung seperti ketika curhat ke manusia, "Tenang Yusi, kamu akan baik-baik saja". Tapi kemudian saya sadar, Dia tidak serta merta langsung mengubah keadaan menjadi baik akan tetapi memberikan saya ketenangan hati yang saya butuhkan, sehingga saya bisa berfikir dengan lebih jernih untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, tentunya dengan bantuan-Nya yang selalu ga bisa saya prediksi. Bukan lantas saya menjadi sok religius, tapi setelah beberapa kejadian dimana saya benar-benar memasrahkan diri pada-Nya, Dia selalu menunjukkan jalan, Dia selalu memberi apa yang saya butuhkan walau tidak dalam sekejap mata, dan Dia ga pernah membuat saya merasa sendiri.

Sederhana saja apa yang membuat saya merasa lebih baik. Selalu bersyukur. Sekecil apapun nikmat dari-Nya, selalu coba saya syukuri. Saya selalu berdoa, meminta supaya dijadikan pribadi yang lebih baik meski tetap jauh dari sempurna. Saya pun tidak serta merta selalu mendapatkan ketenangan atau merasa lebih baik. Ada kalanya, dalam usaha memperbaiki diri ini, saya mendapati kegagalan-kegagalan, yang kesemuanya asalnya dari saya sendiri. Saya yang khilaf, saya yang ingkar janji. Tetapi, Dia benar-benar tidak pernah meninggalkan saya.

Saya ingin selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang Dia limpahkan kepada saya. Syukur Alhamdulillah, seorang Yusi masih diberi kehidupan yang sangat layak sampai detik ini. Syukur Alhamdulillah, meskipun saya bukan manusia yang sempurna, saya sadar bahwa kekurangan pada diri saya masih begitu banyaknya tetapi saya masih punya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik. Syukur Alamdulillah, ya Rabb. Semoga Engkau selalu memberi jalan agar aku selalu mensyukuri pemberian dari-Mu, Ya Rabb. Amiinn..

Not Just Another Resolutions



Setahun ini rasanya lebih cepat berlalu dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tahun 2009 lulus kuliah, lamar kerja sana-sini, sempat hiatus lama dari rutinitas kesibukan, makanya waktu terasa lambat banget jalannya. Giliran masuk 2010, persis di awal tahun, 4 Januari 2010 saya mulai bekerja dimana sangat banyak sekali hal baru yang saya dapat selama setahun belakangan ini. Mungkin karena punya kesibukan yang cukup menguras waktu dan tenaga, praktis sehari 24 jam rasanya kurang banget.

6 bulan pertama masih training di kelas, walo blom pernah ngerasain lembur, tapi kegiatan selama di kelas padet banget (namanya aja program akselerasi, jadilah speed lebih kenceng), berangkat jam 6.30 pagi, pulang jam 4 sampai 5 sore, kadang main-main dulu, tapi lebih sering langsung balik ke kosan, ngerjain PR ato baca-baca materi buat hari berikutnya, tidur cepet dan bangun lagi di waktu sinar matahari udah masuk dari celah-celah jendela kamar.

6 bulan berikutnya, masa OJT, kesibukan bertambah. Mulai saat ini udah bener-bener berasa cepet banget. Rasanya kemarin baru aja nikmatin weekend, eh kok udah ketemu lagi aja ama weekend. Sempet ngerasa ga bersahabat dengan waktu. Sempet mengalami krisis motivasi, semangat naik turun, tapi Alhamdulillah semua bisa terlewati dengan baik bahkan sangat baik.

Berkaca pada resolusi yang saya buat di awal tahun ini, harapan terbesar saya adalah bisa menjalani masa training GGT ini dengan sebaik-baiknya, tidak melewatkan semua ilmu yang saya dapat, syukur-syukur bisa diaplikasikan dengan sangat excellent yang ujung-ujungnya supaya bisa segera berstatus pegawai tetap, hehe. Alhamdulillah, setahun telah terlewati dan status permanen sudah dicapai. Puji syukur hamba panjatkan ke hadiratMu ya Allah. Terima kasih atas segala karunia yang Engkau limpahkan kepada hamba.

Harapan untuk tahun berikutnya, belum ada yang spesifik, hanya minta agar selalu dilimpahi keberkahan oleh-Nya, berusaha untuk jadi Yusi yang lebih baik lagi setiap waktunya. Amiinn.. Tapi, ga boong, humm, kepengen juga sih sesegera mungkin menyempurnakan separuh agama kalo emang udah waktunya.

Tuesday, December 21, 2010

Ketika Rindu Tak Terbendung

"ka ita ean kangen kalo pulang beliin roti boy"
Si bontot tiba-tiba mengSMS diriku.
I suddenly miss my family so much.
I do need to be next to them.
I'm dying to go home right now T___T

Sunday, December 19, 2010

Babies, aaaaa...


Sejak nemu info soal bakal beredar film ini pun saya udah ga sabar, kepengen banget nonton (kalo bisa di bioskop). Berhubung 3 bulan kemarin itu sedang banyak-banyaknya kerjaan, kejar tayang, jadilah minim waktu buat menuntaskan hasrat kepengen nonton ini. Giliran udah ga begitu sibuk, filmnya udah ga tayang lagi di bioskop, huks. Jadinya harus cukup puas dengan nonton DVDnya saja.

Ceritanya sederhana, menceritakan soal 4 bayi dari 4 negara yang berbeda, mulai dari masih di dalam kandungan, lahir, belajar merangkak, sampai belajar berdiri dan jalan. Ada Ponijao dari Namibia, Bayar yang dibesarkan di tengah-tengah peternakan di Mongolia, Mari dari Tokyo, dan si cute Hattie dari San Fransisco. Dialog dalam film ini sangat minim, orangtua dan keluarga dari bayi-bayi ini juga jarang muncul.

Sebagai penyuka bayi, tentu aja film ini sangat menghibur dan berkesan buat saya. Banyak adegan yang mengundang senyum dan bahkan ada beberapa yang bikin saya spontan ngakak ngeliat kelucuan dan kepolosan bayi-bayi yang menggemaskan itu. Ah, pokona buat yang suka ama anak kecil, wajib nonton deh.


ama ponakan paling kecil, lucu yaaa selucu tantenya, fufufu...


ama anaknya bos. hauuu... lucu sekali kamu dede laffan, pen gigit rasanyaaa, ynamm!!!

Tuesday, November 23, 2010

Very Random Thoughts


# Saya rindu tidur lebih sore at weekdays.
Work. Busy. Deadline. Injury time. Final presentation.

# Kepengen bangeeettt liburan ke Bandung. Pengen ke Gedebage, pengen hunting tas etnik, belt ciamik, sukur-sukur kalo dapet dress lucu, fufufu.. Pengen menuhin janji ketemu private dentist, ohoho, dari duluuu ga kesampean, hiks.

# (Juga) kepengen banget ikut trip ke Lombok, backpacker-an. Udah mulai hunting sapa aja yang nawarin trip paket hemat tentunya ke sana. Pengeeennn...

# Pengen pijeeettt.
Badan berasa remuk, tulang rontok, sampe untuk menghilangkan parno, mesti konsultasi ke dokter, in case ada yang salah dengan struktur tulang saya belakangan ini. Alhamdulillah, menurut analisis dokter, nothing's wrong. Jadi sedikit lebih lega :)

# List lagu di playlist PC kantor cuma satu, Edward Maya ft. Alicia - Stereo Love.
Enak :)

# Akhirnya setelah mengendap sekian lama di hdd laptop, film-film yang udah saya copy dari jaman jadul pisan saya hapus juga. Babay y'all. Sudah hampir 2 tahun mengonggok tanpa diintip sedikitpun.

# Boros pulsa lately, tapi berbanding lurus dengan frekuensi komunikasi dengan orang-orang tercinta, jadi... tak apalah :)

# Ah, masih banyak tapi males ngetik,,,

Thursday, November 18, 2010

Kontes Kecantikan

Sebuah perusahaan produk kecantikan berhasil meminta orang-orang di sebuah kota besar untuk mengirimkan foto dan surat singkat tentang wanita tercantik yang mereka kenal. Dalam jangka waktu beberapa minggu saja, ribuan surat dikirimkan ke perusahaan itu.

Salah satu surat secara khusus menarik perhatian pegawai perusahaan itu, yang dengan segera menyerahkannya kepada presiden direktur perusahaan itu. Surat itu ditulis oleh seorang anak muda yang jelas berasal dari keluarga yang berantakan dan tinggal di suatu kawasan kumuh. Dengan banyak koreksi ejaan, sebuah petikan dari suratnya berbunyi demikian, “Seorang wanita cantik tinggal di seberang jalan rumah saya. Saya mengunjunginya setiap hari. Ia membuat saya merasa bagaikan seorang anak yang paling berharga di dunia ini. Kami bermain halma berdua dan ia mendengarkan masalah saya. Ia memahami saya dan setiap kali saya meninggalkan rumahnya ia selalu berteriak sampai terdengar ke luar pintu bahwa ia bangga terhadap saya.”

Anak itu mengakhiri suratnya dengan berkata, “Foto ini akan menunjukkan kepada Anda bahwa ia adalah wanita tercantik. Semoga saya mempunyai istri secantik dia.”

Karena penasaran, sang presiden direktur ingin melihat foto wanita itu. Sang sekretaris mengulurkan foto seorang wanita yang semua giginya sudah ompong. Ia sedang tersenyum. Usianya cukup tua, dan ia sedang duduk di kursi roda. Rambut abu-abunya yang sudah jarang ditarik ke belakang, membentuk semacam sanggul. Alur-alur keriput di wajahnya entah bagaimana tersamarkan oleh sinar di matanya.

“Kita tak dapat memakai wanita ini,” sang presiden direktur menjelaskan, sambil tersenyum.” Ia justru akan menunjukkan kepada dunia bahwa produk kita tidak diperlukan agar seorang wanita bisa menjadi cantik.”

Carla Muir
[Chicken Soup for the Woman Soul]

***


Ga pernah bosan baca cerita-cerita Chicken Soup. Walo udah berpuluh-puluh kali saya baca tetep aja, kepengen ngulang dan ngulang lagi. Inspiratif dan sangat memberi motivasi. One of my favorite book ever.

Tuesday, November 16, 2010

Transfer your positive energy

Transfer your positive energy to everyone, everytime and everywhere.

Ucapkan terimakasih ke supir taksi yang mengantarmu ke kantor
Berikan senyuman kepada sekuriti yang menyapamu di entry gate kantor
Berikan pula senyuman kepada siapa saja yang bersirobok pandangan denganmu
Ucapkan terimakasih kepada Office Assistant yang mengantarkan air putih dan teh manis ke kubikelmu setiap pagi
Ucapkan terimakasih setelah berdiskusi dengan siapa saja yang memberikan pandangan-pandangan atau pencerahan baru bagimu
Berikan senyuman dan ucapan terimakasih kepada Office Assistant yang membersihkan toilet yang kamu pakai sehari-hari
Ucapkan terimakasih kepada orang yang menunggumu untuk bergabung ke dalam lift
Berikan perhatian kepada rekan atau siapapun yang terlihat kurang fit, tanyakan mengapa dan tawarkan bantuan semampumu
Sisihkan waktumu untuk mendengarkan apa saja yang ingin disampaikan oleh rekan atau siapapun, beri mereka kenyamanan untuk mencurahkan dengan senang hati apa yang mengganjal di pikiran dan hati mereka
Ucapkan maaf kepada orang yang bahunya tersenggol karena kamu berusaha menerobos jalan di jembatan penyeberangan
Ucapkan terimakasih kepada petugas busway yang memberimu jalan untuk masuk dan keluar busway dengan pesan agar kamu hati-hati dalam melangkah

Tak pernah ada kata sulit untuk mentransfer energi positif kepada siapa saja, kapanpun, dan dimanapun. Selalu berikan energi positif untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain. Kau tak akan pernah tahu, betapa energi positif sekecil apapun bagimu, sungguh berarti sangat banyak bagi orang lain.

Bagi supir taksi yang mungkin pendapatan hari kemarin sangat minim dan berupaya keras hari berikutnya untuk mendapatkan pemasukan lebih
Bagi sekuriti yang mungkin kelelahan menjaga kenyamanan para pengunjung
Bagi siapapun yang berpapasan denganmu yang bukan tak mungkin mempunyai sekelumit masalah
Bagi Office Assistant yang mungkin sedang kurang fit tapi tetap menjalankan tugasnya dengan baik, memastikan hari itu kau mendapatkan jatah minum
Bagi partner diskusi yang telah berbaik hati meluangkan waktunya untuk mendengarkanmu
Bagi Office Assistant yang mungkin merasa bosan terus-terusan membersihkan toilet yang kau pakai tapi tak kuasa untuk mengeluh
Bagi orang yang menahan pintu lift untukmu yang mungkin dikejar meeting
Bagi rekan yang sedang sakit
Bagi teman yang mempunyai segudang masalah dan tak kunjung mendapatkan solusi ketika hanya berfikir sendiri
Bagi orang yang kau senggol bahunya
Bagi petugas busway...
Bagi siapapun...
Kau tak pernah akan tau...

Viva positive!

Sunday, November 14, 2010

I type faster than you

Weekend di kantor, dimulai dengan blogwalking, nemu situs asyik, jadi wae main heula. Tesnya seru, menghitung kecepatan mengetik dalam satu menit. Saya hanya mencoba untuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. To be honest, ga sekali dua kali nyoba tapi sampai 6 kali nyoba baru hasilnya lumayan memuaskan. Walo ga cepet-cepet banget, tapi ya lumayan lah kalo mau buat nyeneng-nyenengin diri sendiri, fufufu..

Ini hasil untuk tes dalam bahasa Indonesia

78 words

Speedtest

and here's the result for words in English

67 words

Typing Test

Have a try, y'all :)

What time is it? Oh, 2 am, fufufu..

Setelah 2 minggu ga ngepel lantai kamar, akhirnya rasa kangen untuk ngepel bener-bener ga terbendung, jadilah di jam 1 malam ini saya mengepel dan yess.. bisa ngaca di lantai lagi, fufufu.. Saatnya tidur dengan nyaman sekaraaang, yayy!!

Here is my favorite part of my room, btw :)

Saturday, November 13, 2010

How time goes so fast

Dulu, jaman saya masih kecil, saya sering berkhayal, tar gedenya jadi apa ya? Ga sabar banget rasanya kepengen jadi gede, jadilah saya selalu menunggu hari esok, siapa tau hari ini 13 tahun, besok jadi 30 tahun, fufufu, seperti film 13 going on 30 saja, hehe..

Cita-cita pertama saya, tulus banget kepengen jadi guru. Keinginan ini kuat banget tapi as time goes by memudar juga. Cita-cita ini bertahan sampai saya duduk di SMP kelas 1. Berikutnya saya sempat punya cita-cita pengen jadi dokter karna menurut saya jadi dokter itu keren dengan jas putihnya.

Saat di SMA, sempat ga punya cita-cita khusus, ga pengen jadi guru, dan dah ga pengen jadi dokter juga, tapi in general tetep pengen lah jadi 'orang jadi'. Mungkin saat itu saya kehilangan jati diri, saya ngerasa masa SMA saya berlalu begitu-begitu saja tanpa ada kebanggaan khusus seperti yang saya rasakan ketika di SD atau SMP dulunya. Kenangan sih tentu aja indah, tinggal di asrama, bertemu sahabat baik yang sampai sekarang masih sangat berhubungan baik, dapat pelajaran hidup tentang arti sahabat dan berjuang untuk mendapatkan hasil terbaik. Well, yang saya maksud berlalu dengan biasa-biasa saja, itu karena untuk segi pencapaian hidup, saya ngerasa banyak membuang waktu di masa itu. Ga seperti sebelum-sebelumnya, saya ngejalanin hidup biasa-biasa aja dengan tidak berambisi.

Berikutnya, di bangku kuliah, lagi-lagi saya kurang berambisi dan no special target. Yah, jalanin aja lah hidup ini, toh ntar juga bakal terjalani dengan sendirinya. Kalo ditanya, ya, saya iri ngeliat temen-temen yang punya ambisi kuat untuk mencapai sesuatu dan menemukan jalan yang ia senangi dalam usaha pencapaian itu, sementara saya lebih banyak berdiam diri, manut wae sama hal yang udah digariskan untuk saya jalani. Berangkat kuliah sesuai jadwal, ngerjain PR, ngerjain ujian, belajar saat mau ujian, sementara di luar kehidupan perkuliahan, ya main ama temen-temen, menyenangkan diri, begitu-begitu saja.

Tapi semenjak berhadapan dengan tugas akhir, saya mendapat another priceless lesson-learned, saya ga akan bisa kalo bukan dimulai dari diri saya sendiri, dan ga punya target untuk dicapai. Dosen bisa ngebantu, temen-temen juga bisa, tapi kalo saya nya sendiri ogah-ogahan ngerjain skripsi, gimana bisa lulus? Well, saya kemudian bener-bener mulai memasang resolusi, dari A sampai Z, anggap saja saya akhirnya menemukan jati diri, mulai tau apa yang benar-benar saya inginkan. Dan, memang benar, ketika kamu tau benar apa yang kamu inginkan, dan kamu benar-benar berusaha untuk hal itu, nothing is impossible then. Akhirnya saya berhasil lulus dengan nilai memuaskan.

Sejak salah satu pencapaian terbesar saya dalam hidup itu, saya kembali berambisi dan mempunyai visi dan misi yang jelas untuk hidup saya selanjutnya. Saya kembali menyusun resolusi-resolusi serta cara-cara untuk mencapainya. Sempat terseok-seok memang, ga selamanya keinginan kita itu mulus dan tercapai, tapi percaya aja, Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik di balik itu semua.

How time goes so fast, rasanya baru kemarin saya mengerjakan PR Matematika di teras rumah bareng temen-temen sekelompok diselingi ngerujak.

Well, mari kita bersiap untuk menyusun resolusi untuk pencapaian yang lebih baik di tahun berikutnya. Ganbatte!

Bersama Upin dan Ipin



Sejak Selasa lalu, dua adik saya, remaja tanggung, datang dari Yogya. Ceritanya sih mau ngungsi. Tapi berhubung saya sedang doyan lembur, jadilah mereka untuk sementara saya titipkan ke temennya. Mereka nyampe Jakarta senen pagi, senen siang saya samperin bentar ke kosan, dan cabcus balik ke kantor lagi. Cuma 15 menit ketemu, baru kemarin malam ketemu lagi. Yawess, karna bingung ga biasa main kemana-mana, saya ajak saja menonton Megamind di bioskop terdekat dari kosan, fufufu..

Dapet tiket jam 10 malem, udah khawatir aja bakal ketiduran. Eh, ternyata filmnya lemayan seru juga. Kocak, lah, lemayan menghibur dan menjaga saya tetap terjaga untuk nonton ampe abis. Hari ini upin dah balik lagi ke yogya, katanya kepikiran tugas praktikumnya yang blom dikerjain. Ipin masi kepengen main dulu di sini, jadi baliknya Minggu besok. Huft, sedih rasanya ga bisa meluangkan waktu banyak buat bareng mereka. Sebagai kompensasinya, akhir taun tar saya ngajak mereka liburan kemana saja mereka pengen. Yayy, tak sabar rasanya segera akhir taun, pengen liburaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnn.

Well, happy weekend y'all.
Upin pasti sudah terlelap di kereta ke Yogya :(

Sunday, November 7, 2010

(Another) Self-Introspection?

Lately, banyak hal yang singgah di pikiran. Adaaa aja hal-hal, sepele sampai lumayan serius, yang menyita perhatian dan pemikiran. Ngeliat anak kecil berkeliaran di jembatan penyeberangan, jadi mikir, kalo aja saya punya banyak duit, saya tampung semua deh anak-anak kecil itu. Sayang dan kasian banget, di usia semuda itu ga mengecap kebahagiaan selayaknya anak-anak seusianya. Tapi apalah daya, masih banyak juga hal yang jadi skala prioritas dalam hidup saya yang belum terurus dengan baik. Mungkin suatu hari nanti, jika Allah SWT mengizinkan. Amiinn..

Hal serius yang menyita pemikiran saya, lagi-lagi dan terus-terusan adalah soal introspeksi diri. Selalu saya dengungkan tapi esensinya bahkan saya sendiri sebenernya kurang paham. Selalu bilang mau introspeksi diri, tapi hanya bertahan dalam hitungan waktu. Selanjutnya, kembali ke keadaan yang (lagi-lagi) membutuhkan introspeksi. Saya 'berkaca' untuk menemukan hal-hal apa saja yang ada pada diri saya yang perlu untuk dibenahi. Trigger utamanya seperti juga pada orang kebanyakan biasanya adalah setelah mengalami suatu problem, ga terbatas ringan atau beratnya problem itu.

Sederhananya, misalnya ketika saya baru saja melukai perasaan orang dengan berkata dan bertindak yang menyinggung perasaan bahkan sampai menyakitkan hati. Fase yang saya alami, pertama, masih normal sampai ketika masalah itu mencuat. Kemudian, fase saya dilingkupi emosi berlebih dimana pada fase ini lah terjadi klimaks, ada yang tersakiti, bahkan diri saya sendiri pun merasakan sakitnya. Fase berikutnya, masalah mereda, tapi di saat inilah, saya rasakan perasaan sakit yang sungguh luar biasa, lebih karena saya sadar, saya telah melukai orang lain. Yang tertinggal hanya penyesalan bertubi-tubi, harapan agar waktu bisa terulang kembali, dan sebagainya agar bisa memperbaiki keadaan awal dengan bersikap lebih logis, tidak hanya mengandalkan perasaan (dan ujung-ujungnya menyalahkan perasaan). Walaupun di akhir terucap kata maaf dan memaafkan, tapi saya sadar bahwa sekali luka tertoreh, akan lebih sakit apabila luka yang sama itu terbuka kembali dibandingkan mendapat luka baru.

... to be continued

Monday, November 1, 2010

I'm the Birthday Girl

Alhamdulillah, masih diberi kesempatan hidup hingga umur segini. Bahagia ya sewajarnya karna lagi ulang tahun, dapet banyak ucapan langsung ato via telfon, SMS, FB ampe gempor balesin tapi emang kepengen balas mendoakan yang terbaik juga untuk si pendoa, twitter, dan lain-lain. Sedih karna saya sangat sadar sekali, saya masih banyak sekali punya kekurangan. Tapi yang ngebuat saya sedih, itu karna saya merasa blum menjadi manusia yang melakukan segala yang terbaik dalam hidupnya. Sebut saja renungan di hari ultah, saya merenung, merogoh beban di hati dan pikiran dari yang paling kecil hingga yang besar, dan jleebb.. beban itu ada bukan karna saya semata-mata korban, tapi karna saya sendiri yang mengundangnya. Alhasil, saya yang pada dasarnya sangat cengeng ini mewek tiada henti menyadari itu semua. Ditambah lagi dengan kabar duka dari keluarga, salah satu sepupu saya yang baru berusia 2 tahun meninggal karena suatu infeksi di otaknya. Ah, jebol lah tanggul airmata saya. Dan alhasil pula, pagi ini berangkat ke kantor dengan mata sembab ga karuan.

Di sisi lain, setelahnya, saya renungkan, saya telaah, saya pikir, dan ternyata saya rasakan, nikmat Allah SWT itu sungguh luar biasa, dari yang kecil hingga yang luar biasa besarnya. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan kehidupan yang Allah SWT beri untuk saya hingga saat ini. Doa saya di ulang tahun yang kesekian ini, saya ingin terus jadi manusia yang lebih baik lagi dalam segala hal, menjadi anak yang baik dan berbakti untuk orangtua saya, kakak yang baik untuk adik-adik saya, teman yang baik, dan segalanya yang baik untuk orang lain. Kepengen lulus GGT-3, kepengen settle di kerjaan, kepengen relationship ke semua orang tetep mulus dan semoga tambah mulus, amiinn ya robbal alamiinn.. Allah SWT sungguh Maha Baik :)

Happy birthday, Yushiemoshie, yayy!!!

Sunday, October 31, 2010

Step Up 3D


Baruuu aja bangun trus mutusin buat ngantor (lagi) di waktu weekend ini, eh baca tweetnya elsa, ngajakin nonton Step Up 3D, jadilah niat berubah 180 derajat, mutusin buat nonton sahaja. Apalagi jelaass temanya soal dance. Si saya ini demen bener ama film-film model begini, kaya misalnya Bring It On yang ga absen saya tonton dari yang pertama ampe yang terakhir.

Filmnya kereeennn bangeeettt, banyak banget dance nya. Hampir sepanjang film dah. Jadi kepengen goyang mulu selama nonton. Koreografinya mantap bin ajib. Another recommended movie. As always, no spoiler di blog saya, jadi, mending nonton sendiri saja dan nikmati kekerenannya, fufufu...

Saturday, October 30, 2010

RED


Kemarin malam tiba-tiba saja hasrat untuk nonton muncul. Bioskop yang paling deket dari kosan saya itu di Setiabudi One, tinggal jalan kaki 5 menit, nyampe deh. Jadi saya search lah film apa aja yang lagi diputar di sana. Dari sekian pilihan, akhirnya saya putuskan untuk menonton RED. Udah dapet banyak bocoran dari sana-sini kalo filmnya bagus, tapi saya emoh googling soal ceritanya bagaimana. Saya aja bahkan baru tau begitu udah di studio, kalo yang main ternyata aktor-aktor ngetop, fufufu. Berdua ama nadia saya nonton jam 10 malem, nahan lapar dan ngantuk, berharap filmnya emang beneran sebagus yang diceritakan rorang-orang.

Dari awal film, saya yang awalnya ngantuk berat, langsung melek gara-gara ngeliat Bruce Willis. Woohoo, itulah enaknya kalo ga ngarep muluk-muluk trus tau-tau disuguhin more than we expect. Oke, sepertinya film ini memang menjanjikan, saya membatin.

Ceritanya, ada seorang pensiunan CIA, Frank Moses (Bruce Willis) yang hidup sendiri dimana hari-harinya banyak dilalui dengan menelfon Sarah (Mary-Louise Parker), seorang customer service di perusahaan yang mengurusi uang pensiun Frank. Tiba-tiba ketenangan hidup Frank terganggu karena ada sekelompok orang yang ingin membunuhnya. Sadar bahwa nyawa Sarah terancam, maka ia segera menyelamatkannya. Dalam proses mencari tau siapa yang ingin membunuhnya, Frank meminta bantuan kepada teman-teman lamanya di CIA yang juga telah pensiun, Joe (Morgan Freeman), Marvin (John Malkovich), Ivan (Brian Cox), dan Victoria (Helen Mirren).

Dari awal hingga akhir film ga ada yang bikin saya bosen. Ada aja hal yang bikin senyum bahkan kadang-kadang ngakak. Alurnya sebenernya biasa aja, tapi dikemas menarik dengan selipan humor-humor yang oke punya. Menurut saya, tipikalnya mirip dengan film A-Team. Akting dari pemain-pemainnya juga keren. Masing-masing karakternya menonjol. Ah pokona, mah, i recommend you to watch this film, dah. Keren!!! Selamat menontooonnn, fufufu...

Tuesday, October 26, 2010

Happy Bday, Ean :)



Today is my little brother's birthday.

Aaaaa... Ga berasa, ean sekarang udah gedeee. Kayanya bagi saya, dia itu masih tetep aja kaya bayi, kecil lucu dan menggemaskan. Tapi emang sih, in fact, terakhir saya ketemu, Lebaran kemarin, badannya makmur sentosa alias genduuuttt. Tapi dia marah banget kalo dikatain gendut. Katanya, dia itu ga gendut, tapi sehat, ahaha.. Adikku ini memang lucu sekali.

Jadi, tadi pagi dia nelfon saya 2 kali tapi berhubung kepagian banget buat saya, masih jam setengah 7 di sini (di Kalimantan sana udah setengah 8, sih), jadilah ga saya angkat. Nyampe di kantor baru saya nelfon balik. Reaksi pertamanya, tentu saja ngomel panjang lebar, kenapa SMSnya ga dibalas dan telfonnya ga saya angkat, ahaha.

Percakapan ngalir seperti biasa, dan di sela-sela itu ibu saya nyeletuk dari belakang ean, katanya sejak semalam ean emang udah nelfonin dan ngeSMSin adik-adik saya yang lain, cuma buat ngingetin kalo besok (hari ini) itu dia ultah, wkwkwk... Langsung saya tanya, dia pengen dikadoin apa. Ceunah cuma kepengen buku bacaan Bahasa Inggris dan buku mewarnai, hohoho... Tapi ga berapa lama kemudian dia nelfon lagi bilang kalo gajadi minta buku, kepengen mentahnya aja. Weks, anak kecil jaman sekarang dah ngertiii banget soal uang, ga kaya saya jaman dulu. Mendingan dikasi buku daripada duit.

Anyway, selamat ulang taun adik kecilku, Reyhan Alrizky Ramadhan. Semoga selalu diberikan segalanya yang terbaik oleh Allah SWT, selalu menjadi kebanggaan keluarga, dan membawa berkah untuk semua orang. Amiinn ya Robbal Alamiinn.. Hauuu... Tata ita tanen tama ean. Tata ita pengen gigit-gigit pantat bau eaannn, yaammm!!!

Monday, October 25, 2010

:)

Jam segini dan kantor masih rame, yayy...

Jakarta dilanda hujan dan macet yang eerrgghhh... menceritakannya saja sudah bikin bad mood. Macet melintiirr. Beruntung mood untuk menggarap kerjaan masih ada jadilah saya tak merasa terperangkap di kantor. Senang, yayy, banyak temen lembur, fufufu..

Monday, October 18, 2010

Poor you, E71

My phone (Nokia E71) had a problem.

It was unable to send SMS. I didn’t know at first then I found there were many messages hadn’t sent and their status were ... resend at ... . Then I checked the message centre, it was all correct. I put the SIM into another phone and voilaa.. it could send the SMS. Some of my friends also told me that they sent me some SMS and asked why I didn’t reply them. But, in fact, I didn’t receive any of those SMS'. So, there was also problem in receiving SMS. I also switched the memory in use, from memory card to memory phone, but it was still unable to send SMS. I browsed some forum to find out the problem solving and found a solution, do a soft reset *#7780# or hard reset by using *#7370# to reset the phone settings. I did soft reset first, but still, it couldn’t send SMS.

So I decided to choose hard one, without back up all data first. How stupid i am. Easy to guess, i lost all my data include contact numbers, MP3s, messages, and many more. And also, the setting is totally changed, seems like i have a new one. Only one thing which can make me happy, now it’s able to send SMS, pfuuhh...

My friend told me a joke, it’s time for me to buy another phone, because it’s been quite long since my first time using this phone. But i won’t change it easily because it was a graduate gift for me from my father. So i prefer to use it till it’s unable to use at all. I really have no idea, why it’s happened. Poor you, E71 *cry*

Please kindly send me ur active number(s) dear all my friends,
so we can keep contact each other.
Thank you in advance :)

Sunday, October 10, 2010

Happy Bday, La Bento..


Happy bday to my lovely brother, Asyikin Frans Agow.
Wish you all the best in every part of your life, amiinn ya robbal alamiinn..

Friday, October 8, 2010

Weekend @ Office [again]

Wooww, cepat sekaalii waktu berlalu. Rasa-rasanya baru kemaren seharian penuh golar-goler doang di kamar kosan, bangun sesuka hati tanpa alarm, kebangun pun masih ngantuk, lanjut tarik selimut lagi, which is cuma bisa saya lakuin di waktu weekend, eh sekarang udah weekend lagi aja, fyuuhh.. Sebenernya dilema, pengen cepet akhir bulan karna pengen cepet gajian tentunya, tapi ga pengen cepet pindah ke November juga. Makin dekat ke waktu final presentation *sigh*. Yah, biarlah waktu berjalan sebagaimana mestinya saja.

Di tengah kesibukan interpretasi horizon seismik [ahaha, macam betul aja kau yush], iseng pengen update blog lagi tapi kali ini tanpa ada topik bahasan, ahaha. Jadilah si saya iseng buka statistik viewer blog si saya dan memperhatikan dari mana saja orang-orang yang sudah berbaik hati mau berkunjung ke blog saya yang tah papa pun isinya ini, fufufu..

Ada satu yang saya highlite, siapapun Anda yang [dari datanya sih katanya] view dari lokasi Waterloo, Ontario dengan menggunakan Blackberry 8520, humm, Anda lah yang memegang statistik sebagai pengunjung setia blog saya J Many many thanks to you, then.

Come on, yushiemoshie, masih banyak line seismik yang menunggumu untuk diinterpretasi, huft. Ganbatte!

Happy weekend, y'all.

Thursday, October 7, 2010

Welcome, Oktober, fyuuhh..

Quite long time without updates, hmppff..

Soal kerjaan, si saya sedang sibuk menggarap materi untuk final assignment. Semoga saja ga ada kendala yang cukup berarti. So far, everything run well and i do hope it will be just fine till the big time, amiinn.. Yaahh, meski diselingi masa-masa stuck yang ngebuat saya keukeuh bertahan di kantor busy doing nothing saking banyaknya yang pengen dilakuin tapi mood ga muncul-muncul. Ganbatte, yushiemoshie!!!

Untuk urusan kesehatan, mungkin karna banyak pikiran jadilah bulan kemarin saya kedatangan tamu bulanan lebih lama dari biasanya, hampir 2 minggu, huhu.. Ditambah lagi migrain yang datang lebih sering dibanding biasanya, dan gejala flu yang sungguh sangat menyebalkan, tapi sebalnya, cuma gejala doang, ga nyampe flu aja sekalian, hhh. Tapi alhamdulillah, so far fine-fine saja. Rekor, sejak awal tahun Alhamdulillah saya belum pernah sakit sampai harus bed rest. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, saya ini sering banget sakit-sakitan.

Kalo soal keluarga, Alhamdulillah, semuanya baik-baik saja malah semakin membaik. Lebaran kemarin, walo hanya beberapa hari, but i spent super duper quality time with them. Bener-bener life is so perfect. Ibu saya kemarin ulang taun yang kesekian (gausa disebut lah, ya, yang jelas masi cantik, hihi). Selamat ulang taun ibuuu. You have to know that you’re such a great mother for me, for us. We love you. Humm, trus papi saya baru-baru saja ngebuat account facebook, huft. Bakal lebih kalem deh si gue di facebook, hehe.. Ga ketang, si papi kan gahul dan demokratis alias tidak kolot, fufufu.. Humm, adik-adik saya Alhamdulillah juga akur-akur aja. Dua remaja tanggung yang lagi studi di Yogya sampai saat ini masih akur-akur saja, blom ada berantem-berantemnya. Perfect. Si adik yang lain, Ulfa, lagi dalam masa puber, hampir tiap hari ganti profile picture di fb. Ean? Huaaa, si bontot kesayangan itu kemaren tiba-tiba ngeSMS saya, “ka ita, ean minta maaf ya”. Saya tanya kenapa, katanya gara-gara dia jarang ngubungin saya, padahal sejak dia punya hape, saya bilang kalo dia harus sering-sering ngubungin saya. Ehehe, adik saya itu memang menggemaskan sekali.

Saturday, October 2, 2010

Weekend with Summer

It's weekend. Bangun siang tanpa gangguan alarm dan ga mandi seharian :)
Seharian ini saya hanya golar-goler di kasur, bangun sesekali tapi baru bener-bener kebangun ba'da Dzuhur. Bingung mau ngapain, saya lanjut tidur lagi nyampe deket-deket Ashar. Karna lapar, jadinya nekat menerobos hujan lebat yang disertai kilat dan petir yang edan, nakutin pisan lah. Tapi demi menjawab jeritan perut, terpaksa harus keluar mencari sesuap nasi.

Beres makan, ngantuk udah ilang, tapi mood beberes kamar blom muncul. Jadilah fesbukan sebentar dan ngutak-ngatik harddisk laptop, ternyata masih banyak film yang udah dikopi dari jaman baheula yang blom sempet ditonton. Film pertama, 500 Days of Summer. Overall, good film 'though i don't like it much. Tapi, at least, banyak quote yang menarik buat saya.

We're adults, we know what we feel. We don't need to put labels on it.

Humm, mau lanjut nonton film berikutnya. Semoga saja lebih baik dari yang sebelumnya.

Happy weekend, y'all.

Sunday, September 19, 2010

Tuhan, Aku Ingin...

Selama beberapa waktu belakangan ini, saya sering banget terlibat dalam pembicaraan soal rencana masa depan. Saya mendengarkan cerita mereka dengan seksama, bagaimana dengan bersemangatnya mereka mempersiapkan target jangka pendek dan bahkan jangka panjang. Sahabat saya si A awal tahun depan akan melanjutkan studi S2 nya. Hal ini sudah ia persiapkan dengan matang bahkan sejak kami belum lulus S1. Padahal kami berdua berencana akan melanjutkan studi bareng, di tempat yang kami impikan. Tetapi, ternyata perencanaannya lebih matang sehingga saya harus mengalah, membiarkan ia lebih dahulu meraih cita-citanya. Dengan semangatmu yang seperti itu, aku yakin kawan, kau akan mendulang kesuksesan yang luar biasa. Amiinn..

Kemudian, sahabat saya yang lain, si B, dalam beberapa bulan ke depan akan menikah dengan belahan jiwanya. Padahal setahu saya, ia baru berpacaran kurang dari setengah tahun dengan pria yang ia yakini sebagai belahan jiwanya itu, setelah sebelumnya putus dengan kekasihnya yang telah ia pacari selama 5 tahun. Saya tanya, apakah ia yakin dengan keputusannya itu, dan bagaimana ia mendapat keyakinan bahwa pria itulah yang ditakdirkan Tuhan untuk menemaninya sepanjang usia. Ia hanya menjawab dengan singkat, "Jawaban untuk pertanyaan seperti itu bukan untuk dicari tapi dirasakan. Sejak pertama kali aku dekat dengan dia, aku tau, dialah pria yang aku inginkan untuk menjagaku seumur hidupku". Well, saya seperti membaca novel melihat kisah mereka. But that's life, ceritanya bisa terjadi seperti drama yang diangkat dari sebuah novel.

Si C sedang giat-giatnya melebarkan usaha-usahanya untuk membangun rumah yang ingin ia hadiahkan untuk orangtuanya. Menurut dia, awalnya bahkan ia hanya bermodal nekat, membeli tanah kemudian membangun rumah yang walau pengerjaannya cukup lama karena tersendat masalah biaya, tapi Alhamdulillah dengan niat yang tulus, ada saja rejeki yang ia dapat untuk menuntaskan 'proyek'nya itu. Pesannya, "Percaya aja kalo rejeki itu udah ada yang ngatur. Gimana-gimananya sih tinggal kita aja yang mau berusaha apa nggak untuk menjemput rejeki itu".

Teman saya yang lain, Si D akan mengambil cuti selama beberapa minggu untuk travelling keliling Indonesia. Dulu, kami pernah berjanji bahwa suatu saat, ketika kami udah punya penghasilan sendiri, hal pertama yang ingin kami lakukan adalah keliling Indonesia, menikmati wisata indah negeri sendiri, menyatu dengan alam, dll, dsb. Ah, it's just not my time. Berlarilah ke puncak gunung impianmu, kawan. Bawakan aku pemandangan terbaik yang bisa kau ambil dari sana.

Kalo melihat orang lain dengan segudang cita-cita dan impian yang disertai dengan semangat yang tinggi untuk merealisasikan impian itu, rasanya sangat iri sekali. Ada kalanya saya juga seperti itu, segenap hati dan pemikiran dipenuhi cita-cita, target, resolusi, dan impian yang ingin saya rengkuh dan semangat berapi-api untuk mewujudkan. Akan tetapi, ada pula masanya dimana saya hanya [bisa] duduk terdiam memandangi orang lain mengejar cita-cita mereka tanpa bisa mengejar, berlari bersisian bersama.

Tuhan, aku punya begitu banyak rencana yang ingin kurangkai untuk masa depanku. Tolong, tunjukkan jalan terbaik yang telah Kau rencanakan untukku.

Friday, September 17, 2010

Target.

Tiba-tiba saja keinginan saya untuk melanjutkan sekolah muncul lagi. Bukan, bukan karna latah ngikut temen-temen yang udah duluan [well, ada kontribusinya juga sih sebenernya, at least sebagai penambah semangat :p]. Selain itu, dorongan dari orangtua saya luar bisa besarnya. Mereka sangat mendukung bahkan lebih antusias dibandingkan saya sendiri. Tapi, dari diri saya sendiri memang sudah lama punya keinginan besar untuk kuliah lagi.

Selepas S1 dulu, saya sempat bilang kalo ga akan lagi mau yang namanya kuliah. Trauma mendalam akibat TA. Tapi, seiring berjalannya waktu, pikiran saya berubah drastis. Semakin saya mendalami kerjaan saya sekarang, semakin saya jatuh cinta dan semakin saya ingin lebih paham. I do love my job meski kadang-kadang ga saya pungkiri kalo muncul kejenuhan dan kebingungan. Saya pengen jadi orang yang ahli, master, spesialis di bidang yang saya geluti saat ini. Semoga saja ada jalan ke depannya, amiinn ya robbal alamiinn..

Thursday, September 16, 2010

Dompet saya [hampir] hilang

Dompet saya hampir hilang. Hal ini sudah kedua kalinya terjadi tapi baru kali ini saya tidak menyadari bahwa dompet kusam itu tidak sedang berada pada saya.

Kronologisnya seperti ini :
Di jam makan siang saya turun ke lobi bawah, ke suatu tempat, dan kemudian sholat di masjid bawah. Sampai kembali ke kubikel, saya ga menyadari kalo saya sedang kehilangan sesuatu. Di saat saya sedang asyik bekerja, tiba-tiba ada telfon masuk dari nomer tak dikenal. Saya angkat dan nanya siapa dan apa keperluannya. Tapi yang saya dengar di ujung telfon sana, seperti sekumpulan pria yang sedang bercanda, dan salah satu dari mereka jelas berkata "aduh, grogi nih, yang ngangkat cewe... bla bla bla". Saya udah ga berminat mendengar kelanjutannya, dan komunikasi saya putus. Dua kali nomer tersebut berusaha menghubungi saya lagi. Dalam pikiran saya, ini pasti kerjaan orang iseng. Dan untuk soal itu, hell no, saya ga punya waktu. Akhirnya saya tekankan dengan mengirim SMS ke nomer itu, dengan menulis "maaf, kalo ingin iseng, Anda salah alamat". Ga lama kemudian ada balasan dan doeenng, guess what, isinya kurang lebih meminta maaf udah ngeganggu saya dan bertanya apakah saya orang yang dimaksud, yang dompetnya ia temukan. Sempat linglung selama beberapa saat, barulah saya ingat, kalo saya kembali ke ruangan kantor tanpa menenteng dompet. Shock, panik, dan gemetar. Langsung tanpa ba bi bu saya telfon balik orang itu dan meminta maaf atas kelakuan saya yang tidak ramah. Setelah janjian untuk ketemuan di masjid, saya langsung ngacir. Sesampainya di sana, orang yang dimaksud sedang bersiap-siap untuk Dzuhur. Dia hanya berkata dengan singkat bahwa insya Allah tidak ada satu pun yang hilang selama ada padanya dan dia hanya mengecek kartu-kartu saya untuk mencari identitas dan nomer telfon saya.

Well, speechless, saya cuma bisa diam mematung dan menghaturkan ucapan terima kasih. Alhamdulillah, dompet saya berada di tangan yang aman. Alhamdulillah, masih ada orang jujur di jaman serba susah seperti sekarang ini. Alhamdulillah.

Terima kasih mas Saroni, Anda sungguh baik sekali.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang berlipat ganda buat Anda.
Amiinn ya robbal alamiinn..

Wednesday, September 15, 2010

Another Resolutions? Humm..

Dulunya saya ini tipikal orang yang terstruktur dan terorganisasi dengan baik, hampir di semua aspek, bahkan soal hati. Tapi makin tua umur saya, yang seharusnya better, yang saya rasain malah kebalikannya. Kalo inget jaman dulu, pengen lagi merasakan masa-masa itu. Pengalaman saya sewaktu 'muda' dulu malah lebih banyak yang berkesan. Saya pernah jadi ketua Pramuka, ketua PMR, calon ketua OSIS tapi akhirnya gagal sih, dan cukup puas dengan jabatan sebagai sekretaris saja. Jabatan ketua kelas 3 tahun berturut-turut saya pegang. Tapi sekarang, seiring dengan lunturnya habit saya yang well-organized itu, makin sedikit yang bisa saya banggakan. Gimana mau mengorganisasi orang kalo diri sendiri aja ga terorganisir dengan baik.

Coba saya list, apa saja yang masih tersisa dari habit ini:

1. Saya masih tetap mengatur kamar saya dengan rapi, semua barang masih saya letakkan pada tempatnya, dengan posisi yang seragam, lurus (kalo belok ato mencong dikit aja saya ngeh loh)

2. Pakaian di lemari masih saya susun dengan aturan yang membuat teman-teman saya menggelengkan kepala mereka (katanya si saya kurang kerjaan banget, ngatur baju segitunya banget). Baju saya urutin sesuai warna, dari gelap ke terang, baik yang digantung maupun yang dilipat, dengan ukuran masing-masing. Well, call me perfectionist.

3. ...

4...

Humm.. Yang paling kentara sisa gitu doang yang masih bertahan sampai sekarang. Banyak kebiasaan yang makin lama makin pudar.

Coba saya list.

1. Dulu tiap pagi saya ga pernah absen beresin kamar, setelat apapun saya bangun. Kalo ga beresin kamar, rasanya itu berat banget ninggalin kamar. Sekarang?

2. Tiap ada tugas, mau itu jangka waktunya bentar ato lama, langsung saya kerjain saat itu juga, at least hari itu juga dan biasanya beres di hari itu juga. Dulu saya malah sering lupa kalo ada tugas, karna tugas liburan yang waktunya sebulan, langsung saya kerjain sebulan sebelumnya. Sekarang? Hemm.. Serba menunda, menunda, dan menunda. Ah, ntar aja, masih bisa besok, masih bisa lusa, sampai ga taunya udah hari H, dan bisa ditebak, tugas saya blom beres. Panik? Ya. Kapok? Nggak. Tetep aja gitu mulu. Nah ini dia nih, masalah terbesar saya sekarang.

3. Dulu, saya merasa, people can count on me dalam segala hal. Tapi sekarang, saya yang merasa sangat bergantung pada orang. Kalo ga disuruh, saya banyakan bingungnya mau ngapain. Padahal sebenernya bisa aja kalo mau lebih agresif dikit.

Perubahan-perubahan itu yang paling terasa saat ini. Padahal saya sudah cukup rajin membuat resolusi-resolusi. Di awal tahun, sebelum Ramadhan, ah sering lah ngebuatnya. Begitu saya cek lagi buku harian saya, humm.. masih banyak kotak yang unchecked daripada yang udah dicontreng. Miris, tapi gimana ya? Apalagi keadaan sekarang mengkondisikan saya untuk (seharusnya) lebih well-organized. Well, kali ini saya sudah membuat beberapa resolusi baru. Semoga saja (lagi-lagi) tidak hanya menjadi wacana.

Come on, yushiemoshie!!! Ganbatte!!!

Monday, September 13, 2010

Idul Fitri kali ini...

Lebaran kemarin Alhamdulillah bisa pulang ke rumah. Begitu ada pengumuman kalo Kamis itu cuti bersama di kantor, Rabu malam langsung cabs. Nyampe Balikpapan jam 10 malem, nontsop perjalanan ke Sangatta yang memakan waktu kurang lebih 7 jam. Nyampe rumah udah lewat waktu sahur, kangen-kangenan, dan unpacking oleh-oleh. Begitu saya ngeliat adik saya yang paling bungsu, kaget banget. Badannya dah segede babon, gede dan montok. Terakhir kali saya ketemu dia, penampilannya ga segitu. Langsung saya pasang ancang-ancang buat gigit pantat, ahaha. Saya ini memang sangat hobi sekali mengganggu ketenangan adik bungsu saya itu dengan menggigit pantatnya.

Hari Lebaran pertama, saya lebih banyak di rumah, menerima tamu-tamu saja. Malemnya saya dan teman-teman SMP berkunjung ke rumah guru Geografi saya di SMP dulu, Pak Abdullah. Alhamdulillah beliau masih sehat walafiat dan enerjik seperti dulu. Keesokan harinya barulah saya berkeliling-keliling ke rumah guru-guru yang lain dan beberapa teman-teman SMP.

Lebaran tahun ini topiknya adalah tentang "kapan nikah?". Hampir semua menanyakan hal yang sama. Pertanyaan pertama malah dari papi saya. Lagi asik ceceritaan soal kerjaan tiba-tiba beliau nanya, apakah saya udah punya temen spesial apa blom. Beliau memberi nasihat panjang lebar, pada intinya, ga penting mau sama orang mana, asalkan bisa jadi imam yang baik dan sayang sama keluarga. Alhamdulillah, orangtua saya sangat demokratis sekali.

Walo liburan Lebaran kmaren super duper singkat, hanya memanfaatkan waktu weekend tapi saya kembali ke Jakarta dengan perasaan bahagia yang meluap-luap. Masih pengen rasanya stay di sana tapi apalah daya, masih ada kerjaan yang menanti di sini.

Alhamdulillah, sudah sampai dengan selamat kembali di Jakarta. Lebih tepatnya, sudah duduk manis di depan PC kantor, hhh... Libur Lebaran yang cukup singkat Alhamdulillah terlewati dengan beragam kesenangan dan menghasilkan kebahagiaan luar biasa.

Minal Aidzin Wal Faidzin.
Mohon Maaf Lahir dan Batin, y'all.

Tuesday, September 7, 2010

Horeee, aku mudik, papiii...

Besok mudik, yayy!!!

Kantor udah sepi. Pengen cepet-cepet sore mulu dari kmaren. Dah ga sabar pengen cepet-cepet berada di rumah, di tengah keluarga. Sewaktu sahur tadi, adik saya yang paling kecil nelfon. Simple, cuma nanya oleh-oleh buat dia udah kebeli apa belom. Ga nanggung-nanggung, minta oleh-oleh laptop padahal ngetik aja blom ngerti. Yah, namanya juga anak-anak. Paling-paling kalo ga dibeliin juga, bakal ngamuk seharian, sampe bobo kecapean trus besoknya lagi dah lupa.

Persiapan mudik,
- tiket checked
- oleh-oleh checked
- duit angpau checked

Mudik, yayy..

Monday, September 6, 2010

#2 Flashback

Usia saya hampir seperempat abad. Udah bukan saatnya meratapi masalah berlarut-larut tanpa mau berusaha mencari solusinya. Dulu, entah jaman kapan itu, setiap ada masalah, saya selalu menganggap diri saya sebagai manusia yang paling menderita di dunia ini. Ya, i know, it’s human thing. Tapi, saya lebay. Ada satu kejadian dalam hidup saya yang bener-bener membuat hidup saya berubah drastis dalam sekejap. Sedetik sebelumnya saya adalah seorang Yusi yang A, B, C, dan D, tiba-tiba saja, dalam sekejap saya berubah menjadi Yusi yang berkebalikan dengan yang saya sebut di awal tadi. Waktu itu, saya ngerasa hidup saya ga ada gunanya, dan pada akhirnya saya sempat berpikir untuk ‘pergi saja dari dunia’ ini. Saya ga kuat menanggung beban itu, saya merasa sendiri, saya merasa sangat malang, you name it. Bodoh, tolol, idiot, stupid, itu kata orang-orang terdekat saya. Mereka bilang, jangan karena masalah itu, lantas saya harus menyerah. Masih banyak manusia lain yang masalahnya jauh lebih berat dari saya dan mereka tetap bertekad untuk survive. Sedangkan saya? Saya hampir menyerah. Tapi itulah gunanya teman, untuk selalu saling mengingatkan. Sampai detik ini, saya masih ga habis fikir, kok bisa-bisanya dulu itu saya menyerah dengan ‘gampang’, seakan-akan i’ve nothing to do anymore.

Berkaitan dengan hal itu, satu hal yang kemudian saya jadikan pedoman, bersyukur. Sering manusia lupa bahwa proses bersyukur itu besar efeknya. Hal sekecil apapun itu patut disyukuri. Biasanya manusia kalo udah terkena satu masalah, entah itu berat ato ringan, nikmat sebesar apapun lantas tenggelam di balik kekecewaan yang diluarbiasakan. Sama halnya ketika marah kepada seseorang, kita lupa akan kebaikan-kebaikan orang itu. Yang jelas nampak hanya semua kesalahannya. Padahal kalo kita mau berpikir lebih jernih, kesalahan yang orang itu perbuat hanya sepersekian besarnya dibandingkan kebaikan yang udah dia perbuat ke kita. I used to be one of this kind of person. Well, intinya saya hanya ingin lebih mengingatkan diri sendiri khususnya dan syukur-syukur orang-orang di sekitar saya untuk lebih mensyukuri apa yang udah diberikan oleh yang di Atas. Allah SWT udah menjamin rejeki setiap manusia, dan tergantung manusianya itu sendiri, seberapa besar usahanya untuk menjemput rejekinya tersebut. I do hope, we’ll get better each day, amiinn ya robbal alamiinn..

Dengan bersyukur ini juga, jadinya kalo lagi ketiban masalah, ga lantas blaming others, apalagi Yang di Atas, atas masalah yang kita alami. Selain itu, jadi nambah kekuatan juga, kalo seberat apapun masalah yang dihadapi, ga mungkin lebih berat dari kemampuan kita.

Well, puasa tinggal 3 hari lagi. Waktu berjalan sangat amat ga kerasa, tau-tau dah mau di penghujung Ramadhan aja. Mari kita tingkatkan lagi kualitas dan kuantitas ibadah kita. Mari mendulang lebih banyak lagi pahala di bulan suci ini. Amiinn ya robbal alamiinn..

Tuesday, August 31, 2010

At the End of August..

Emang susah ya kalo udah dilanda rasa cemburu. Bawaannya suudzon mulu, mikir si dia lagi gimana padahal mah lagi gitu doang, ato apalah itu, intinya negative thinking aja jadinya. Mood juga berubah drastis, karena dikuasai perasaan cemburu itu. Tapi, balik lagi ke kitanya sendiri sih, gimana me manage perasaan itu biar ga berkembang menjadi hal yang ujung-ujungnya merugikan banyak pihak. Seperti kejadian saya beberapa waktu yang lalu, akibat dicemburui oleh seseorang, jadinya malah ribet. Saya yang tadinya gatau apa-apa, tau-tau dah dibuat emosi aja ama mbak yang satu itu.

Tapi, jadi mengerti sih gimana rasanya menjadi oknum yang dicemburui. Ternyata begitu, toh, ahahaha.. Maaf ya buat yang pernah ngerasa cemburu ke saya. Padahal i did nothing, kok ya dicemburui. Gimana kalo saya berbuat sesuatu, ya? Ahaha, tenang aja, ga akan lah saya macem-macem ama pacar situ. He was just my past, and i promise you, there will be nothing antara dia dan saya. Kecuali lo aja yang terus-terusan ngerasa ada saya di antara kalian, poor you then, ckckck.. Buang-buang energi aja, dah, ckckck..

Another story, well, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti fitness. Padahal komitmen saya setahun tapi baru berjalan 4 bulan, rasa-rasanya udah males banget. Yang awalnya niatnya menggebu-gebu pisan, sekarang niat itu hanya tinggal niat. Dulu ikutan fitness, nafsu makan malah makin jadi, walhasil sempet nambah 3 kg. Giliran ga fitness, dipadati kesibukan, berat badan normal saja dengan sendirinya, malah sampe turun 3 kg. Agak ribet juga sih, karena komitmen di awal ngambil paket setahun, jadinya kalo putus di tengah jalan mesti bayar pinalti yang nominalnya ga terbilang kecil. Tapi setelah melalui berbagai perhitungan secermat mungkin, saya fikir ini adalah jalan yang terbaik. Semoga saja ke depannya saya ga nyesel ngambil keputusan ini.
Anyway, sebentar lagi mudik, yayy!!!

Thursday, August 26, 2010

Lebaran sebentar lagi

Lebaran... Mudik...

Yap, insya Allah Lebaran Idul Fitri ini saya akan mudik ke rumah orangtua. Tapi mudik kali ini ga seperti sebelum-sebelumnya, dimana saya bisa menghabiskan banyak waktu dengan keluarga. Berhubung ini tahun pertama saya bekerja dan belum genap setahun, jadi saya belum bisa dapat jatah cuti. Sangat kebetulan sekali, tahun ini Lebaran jatuh di hari menjelang weekend, sehingga saya bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk ber-Lebaran bersama keluarga di rumah.

Tiket pulang sudah terbeli, sehari sebelum Lebaran. Mungkin saya bakal sampai di rumah menjelang sholat Idul Fitri, tapi gpp lah, seenggaknya hasrat ngidam saya dengan masakan ibu tersalurkan. Yayy, tak sabar menunggu datangnya hari Lebaran, hari kemenangan untuk kita semua :)

Lately...

@ Arabian FoodFest, La Piazza
another quality weekend @ Bundaran HI w/ quality mates


Ulang Tahun Dinas Pak Tedi Herdiyan @ Bandar Djakarta, Ancol

1st Final Assignment
@ Bandung